Metode-metode dalam Psikologi
Metode tertua yang
digunakan dalam lapangan psikologi ialah Spekulasi. Akan tetapi akibat
perkembangan ilmu perkembangan pada umumnya dan psikologi pada khususnya akhirnya
metode ini ditinggalkan dan dirintislah metode baru yang didasarkan atas
pengalaman-pengalaman (Empiris). Pada dasarnya metode penelitian dapat
dibedakan atas 2 bagian besar yaitu Metode Longitudinal dan
Metode Crossectional.
a. Metode Longitudinal
Metode ini merupakan metode penelitian yang
membutuhkan waktu yang relative lama untuk mencapai suatu hasil penelitian.
Dengan metode ini penelitian dilakukan hari demi hari, bulan demi bulan bahkan
mungkin tahun demi tahun. Karena itu apabila dilihat dari segi perjalanan
penelitisn ini adalah secara vertikal.
b. Metode Cross-sectional
merupakan suatu metode penelitian yang tidak
membutuhkan waktu yang terlalu lama didalam melakukan penelitian. Dengan metode
ini dalam waktu yang relatif singkat dapat disimpulkan bahan yang banyak. Jadi
kalau dillihat dari jalannya metode ini merupakan penelitian Horisontal.
Untuk lebih terperinci dapat di kemukakan
metode-metode yang digunakan dalam lapangan psikologi sebagai berikut:
1) Metode Introspeksi
Introspeksi adalah Melihat kedalam (intro =
kedalam dan speksi <spectare> =melihat). Metode ini merupakan
suatu metode penelitian dengan melihat peristiwa-peristiwa kedalam dirinya
sendiri.
2) Metode Introspeksi eksperimental
Metode ini merupakan metode penggabungan dari introspeksi
dengan eksperimen. Dengan jalan eksperimen, maka sipat subjektivitas dari
metode introspeksi akan dapat diatasi. Pada metode introspeksi murni hanya dari
penelitian yang menjadi objek. Tetapi pada introspeksi eksperimental jumlah
subjek banyak, yaitu orang orang yang dieksperimentasi itu.
3) Metode Ekstropeksi
Artinya Melihat Keluar. Metode ini dimaksudkan
untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang terdapat pada metode introspeksi. Pada
metode ekstropeksi subjek penelitian bukan dirinya sendiri tetapi orang lain.
Dengan demikian diharapkan adanya sipat yang objektif dalam penelitian itu.
4) Metode Kuesioner
Kuesioner sering pula disebut angket merupakan
metode penelitian dengan menggunakan saftar pertanyaan atau pernyataan yang
harus dijawab atau dikerjakan oleh orang yang menjadi subjek dari penelitian
tersebut
5) Metode Interview
Merupakan metode penelitian dengan menggunakan
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan sevara lisan.
6) Metode Biografi
Merupakan metode tulisan tentang kehidupan
seseorang yang merupakan riwayat hidup. Dalam biografi, orang menguraikan
tentang keadaan, sikap-sikap ataupun sifat-sifat lain mengenai orang yang
bersangkutan.
7) Metode Analisis Karya
Merupakan suatu metode penelitian yang dengan
mengadakan analisis dari hasil karya.
8 ) Metode Klinis
Metode ini mula-mula timbul dalam lapangan klinik
untuk mempelajari keadaan orang orang yang jiwanya terganggu (abnormal)
9) Metode Testing
Merupakan metode penelitian yang menggunakan
soal-soal, pertanyaan-pertanyaan, atau tugas lain yang telah distandarisasikan.
10) Metode Statistik
Pada umumnya metode ini digunakan untuk
mengadakan penganalisisan terhadap materi atau data yang telah dikumpulkan
dalam suatu penelitian
2.3 Macam-Macam Pengumpulan Data
a.
Eksperimen
Eksperimen adalah suatu percobaan atau serangkaian percobaan pada sebuah proses
atau sistem yang dilakukan dengan perubahan yang sengaja dilakukan pada
variabel input sehingga kita dapat mengamati dan mengidentifikasi penyebab
perubahan pada output sistem tersebut. Eksperimen diyakini mempengaruhi
perilaku yang diteliti, dimanipulasi dengan prosedur yang dikontrol secara
seksama di mana satu atau lebih variabel yang dibuat konstan. Jika perilaku
yang diteliti berubah suatu saat sebuah variabel akan dimanipulasi, kita dapat
mengatakan bahwa variabel yang dimanipulasi menyebabkan perubahan-perubahan
perilaku. Dengan kata lain, eksperimen telah memperlihatkan sebab dan akibat.
Sebab ialah perilaku yang dimanipulasi dan akibat ialah perilaku yang berubah
karena manipulasi. Penempatan acak (random assignment) terjadi ketika para
peneliti menempatkan subjek secara kebetulan kedalam kondisi eksperimen dan
kontrol, sehingga mengurangi kemungkinan bahwa hasil eksperimen akan disebabkan
oleh beberapa perbedaan yang telah ada sebelumnya.
Penempatan acak atau random assignment adalah
peneliti menempatkan sebuah subjek penelitian ke dalam suatu kelompok tanpa
disengaja. Teknik ini mengurangi kecenderungan bahwa hasil eksperimen akan
sangat dipengaruhi oleh perbedaan antar kelompok yang sudah ada sebelumnya
(Martin, 2004). Jumlah subyek untuk penelitiannya dibutuhkan banyak, sehingga
dengan luasnya atau banyaknya subyek penelitian maka hasil yang didapatkan
obyektif. Terdapat beberapa aspek penting dalam teori modelling atau
eksperimen, yaitu :
- Subjek
- Objek
- Treatment
- Observasi atau perekaman :
pengukuran
- Observer : pelaku pengukuran
- Variabel : perilaku modelling
-
Variabel Independen (bebas)
-
Variabel Dependen (Terikat)
- Etika (aspek terpenting dalam
penelitian)
- Hipotesis
Subjek adalah
individu yang akan diteliti atau dibeikan sebuah eksperimen. Misalnya, anak
yang terdapat di penelitian Bandura dengan Bobo doll’s nya.
Objek adalah
alat yang digunakan untuk melakukan penelitian eksperimen.
Treatment adalah
pemberian perilaku terhadap subjek tersebut.
Observasi adalah
pengukuran yang dilakukan terhadap subjek dan objek. Peneliti mengidentifikasi
subjek dengan mengamati perilaku subjek setiap harinya untuk mengetahui
hasilnya.
Observer adalah
pelaku pengukuran tersebut yang dimana ia memiliki tugas untuk mengidentifikasi
subjek.
Variabel adalah
segala sesuatu yang dapat berubah. Terdapat dua variabel dalam eksperimen yaitu
variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat). Variabel bebas adalah
faktor eksperimental yang dimanipulasi. Ia adalah potensi penyebab. Penamaan
”bebas” digunakan karena variabel ini digunakan untuk dapat dimanipulasi
mandiri dari faktor lain untuk menentukan akibatnya. Para peneliti memiliki
banyak pilihan yang terbuka untuk mereka memilih variabel bebas dan satu
eksperimennya dapat melibatkan beberpa variabel bebas. Variabel terikat
adalah faktor yang dapat berubah dalam suatu eksperimen sebagai respons
terhadap perubahan pada variabel bebas. Sebagaimana peneliti memanipulasi
variabel bebas, mereka mengukur variabel terikat untuk berbagai hasil akibat.
sebuah aspek penting dari pengonseptualisasian sebuah masalah penelitian adalah
menghasilkan cara konkret untuk mengukur variabel sendiri yang diteliti.
Etika adalah
aspek terpenting dalam melakukan sebuah penelitian. Dimana peneliti harus
memikirkan kembali apakah eksperimen yang akan dilakukan melanggar sebuah etika
atau dapat dikatakan tidak memiliki etika untuk mengeksperimenkan penelitian
yang akan dilakukan. Misalnya: eksperimen perbedaan anak dibawah umur merokok
karena dipengaruhi lingkungan atau teman sebaya. Tidak memungkinkan jika anak
dibawah umur kita berikan rokok untuk mengetahui hasilnya. kode etik yang
diadopsi oleh APA menginstruksikan para peneliti untuk melindungi subjek mereka
dari bahaya mental dan fisik. kepentingan terbaik subjek harus dijaga terutama
di dalam pikiran peneliti. semua subjek harus memberi persetujuan mereka untuk
berpastisipasi dalam studi penelitian, yang mensyaratkan bahwa subjek harus
mengetahui bagaimana partisipasi mereka akan dilibatkan dan resiko apa yang
mungkin berkembang. misalnya, subjek penelitian satu dengan satu yang lain
harus diberitahukan sebelumnya bahwa kuisioner dapat merangsang pemikiran
tentang isu yang mungkin tidak mereka antisipasi. subjek juga harus
diinformasikan bahwa dalam beberapa hal suatu diskusi tentang isu yang mungkin
dimunculkan dapat memperbaiki. persoalan etis khusus mengatur pelaksanaan
penelitian dengan anak-anak. pertama jika anak-anak harus diteliti, harus ada
persetujuan yang diinformasikan dari orang tu atau wali yang sah. Orang tua
memiliki hak untuk memperoleh gambaran yang memiliki lengkap dan akurat tentang
apa yang akan dilakukan pada dan oleh anak-anak mereka dan dapat menolak untuk
brpastisipasi. kedua, anak-anak juga memiliki hak. Psikolog berkewajiban
menjelaskan secara persis apa yang akan dialami oleh anak-anak. anak dapat
menolak untuk berpastisipasi, bahkan setelah persetujuan orang tua diberikan.
jika demikian, para peneliti haruslah tidak menguji anak. Ketiga, psikolog
harus selalu menimbang potensi yang membahayakan anak-anak dibandingkan dengan
prospek manfaatnya bagi mereka. Keempat karena anak-anak berada dalam suatu
posisi yang rawan dan lemah serta kurang kendali ketika menghadapi orang
dewasa, psikolog sebaiknya selalu berusaha membuat pertemuan profesional
sebagai suatu pengalaman yang positif dan mendukung.
Hipotesis adalah
pernyataan sementara saat penelitiaan. Gagasan yang muncul secara logis dari
sebuah teori. Ia merupakan suatu peramalan yang dapat diuji, bisa juga dianggap
sebagai sebuah tebakan ilmiah atau teori yang diberikan dan penerapan logika.
Tujuan dari ekperimen sendiri adalah untuk mengontrol sebuah
perilaku yang dimunculkan dimana penelitian eksperimen dilakukan untuk
mengetahui sebuah hasil akhir yang dapat diidentifikasi bagaimana setiap
individu berperilaku. Dimana tujuan dari ilmu psikologi adalah mengamati serta
memahami perilaku dan menarik kesimpulan memahaminya untuk mengaplikasikan ilmu
psikologi tersebut untuk mengontrol perilaku yang dimunculkan.
Beberapa peringatan mengenai penelitian eksperimen, Validitas
merujuk pada kekuatan kesimpulan yang kita tarik dari suatu eksperimen. Ada dua
jenis validitas yang penting bagi desain eksperimental. Jenis pertama adalah
validitas ekologi (ecological validity) yang merujuk pada tingkat di mana
desain eksperimental mewakili persoalan-persoalan di dunia nyata seperti yang
seharusnya ditangani. Hal ini bermaksud, apakah metode eksperimental yang
seharusnya ditangani. Tujuannya untuk mengetahui apakah metode
eksperimental dan hasilnya dapat digeneralisasikan kepada dunia nyata.
b.
Survey dan Wawancara
Survey adalah suatu bentuk penelitian untuk dapat memperoleh
informasi serta argumen dalam bentuk kuisioner atau wawancara kepada responden.
Penelitian seperti ini diberikan kepada responden secara spesifik, dalam bentuk
sebuat pertanyaan atau pilihan. Survey adalah cara terbaik untuk mendapatkan
sebuah informasi yang menanyakan untuk hasil jawaban yang dibutuhkan peneliti.
Pertanyaan yang diajukan juga cukup spesifik dan standar. Survey yang baik
adalah dimana isi dari pertanyaan tersebut jelas dan tidak memungkinkan
responden menjawab dengan ambigu serta memungkinkan penilaian akan keaslian
jawaban. Pertanyaan dapat berupa keyakinan agama, kebiasaan individu atau dapat
pula pengendalian individu. Keuntungan utama dari survey ialah dapat
dengan mudah diberikan kepada sejumlah besar responden.
Wawancara juga sebuah metode penelitian yang sering digunakan oleh peneliti.
Karena wawancara bersifat terbuka. Wawancara dapat dilakukan dengan bertatap
muka, melalui telepon atau melalui media seperti internet. Model wawancara
beragam, mulai dari yang sangat tidak terstuktur hingga yang sangat
terstruktur. Struktur ditentukan oleh pertanyaan-pertanyaan itu sendiri atau
pewawancara. Survey dan wawancara bersifat terstruktur dan terbuka.
Pertanyan-pertanyaan bersifat spesifik. Survey dan wawancara memiliki masalah
dalam penelitiannya, kecenderungan responden untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan dengan cara yang mereka pakai untuk diterima atau
digunakan secara sosial, bisa saja mereka menjawab dengan apa yang benar-benar
muncul dalam pikiran atau yang mereka rasakan daripada dengan cara
mengkomunikasikan apa yang benar-benar pikirkan. contoh-contoh pertanyaan
wawancara yang terstuktur adalah : pada minggu lalu, seberapa sering anda
meneriaki pasangan, dan berapa sering pada tahun yang lalu anak anda terlibat
dalam perkelahian di sekolah.
Kadang-kadang
cara terbaik dan tercepat untuk memperoleh informasi dari orang-orang adalah
dengan cara meminta informasi dari mereka. para psikolog menggunakan wawancara
untuk mengetahui pengalaman dan sikap para individu.
Terdapat
beberapa aspek penting saat melakukan penelitian dengan metode survey yaitu :
- Responden (subjek) :
- Alat ukur (angket, skala,
kuisioner) : Isinya berupa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan untuk
dijawab oleh responden.
- Hipotesis : aspek penting dari
pengujian hipotesis adalah analisis data.
- Pengukuran
- Variabel
Pewawancara yang berpengalaman mengetahui bagaimana
memudahkan responden dan mendorong mereka untuk terbuka penggunaan
strategi wawancara ini memaksa para peneliti untuk terlibat dan bukan terpisah
dari subjek mereka yang menghasilkan pemahaman yang lebih baik. Satu contoh sebuah
survey yang dilakukan Gallup (1999), menanyakan para orang tua mengenai
keyakinan mereka tentang masalah terpenting yang dihadapi sekolah.
Masalah-masalah tersebut : 43 persen mengatakan obat-obatan terlarang , 40
persen hubungan seksual, 39 persen disiplin di dalam kelas, 28 persen
kekerasan, dan 25 persen tekanan sosial di antara siswa untuk menjadi populer.
survey ini dilakukan melalui wawancara telepon dengan sampel yang dipilih
secara acak sebanyak 338 orang tua di Amerika Serikat. Pembahasan mengenai
sampling acak sebelumnya karena sampling acak dianggap sebagai aspek penting
dari proses survey.
Kuesioner
adalah sama dengan wawancara yang sangat terstruktur kecuali responden membaca
pertanyaan-pertanyaan dan menandai jawaban-jawaban mereka di atas kertas dan
bukan menjawab secara verbal kepada pewawancara.
Kedua metode tersebut memiliki perbedaan yang spesifik yaitu
eksperimen memiliki sebuat treatment atau pemberian perilaku terhadap subjek
sedangkan metode penelitian survey tidak menggunakannya melainkan hanya
pemberian sebuah angket, wawancara dan kuisioner.
terimakasih, postingan anda sangat membantu :)
BalasHapusMy blog
SANGAT BERMANFAAT !!
BalasHapusMy blog
Terimakasih samgat bermanfaat :)
BalasHapus